Sabtu, 28 Desember 2013

BURUKNYA MORALITAS PEMIMPIN

Bicara moralitas seperti tiada habisnya. Di tengah kondisi bangsa yang terpuruk dan dicengkeram oleh prilaku korup para pemimpinnya, suara-suara moral sering terdengar, meskipun sayip-sayup di kejauhan. Terkadang, relevansi tentang moralitas dipertanyakan. Pentingkah kita bicara moral? Atau kenapa kita harus peduli dengan moralitas. Toh, mereka yang setiap hari bicara moralitas ternyata juga mengingkari apa yang sering disampaikannya. Orang yang seolah-olah sangat bermoral, ternyata juga pelanggar ulung dari nilai-nilai moral yang diagung-agungkannya.


Ada nuansa hipokrit yang cukup mengakar di sebagian elit politik kita. Sikap hipokrit alias munafik inilah yang membuat masyarakat menjadi apatis dengan moralitas. Padahal, moralitas terkait dengan kebaikan universal yang diyakini oleh semua umat manusia, semua bangsa dan semua agama. 

Seorang yang bermoral selalu dikaitkan dengan kebaikan dan akhlak mulia yang dimilikinya. Ia akan selalu berbuat baik bagi sesama, dan semaksimal mungkin menghindari dari perbuatan-perbuatan buruk yang meruhikan orang lain. Seorang pemimpin yang bermoral adalah dia yang akan mencurahkan segala waktu, tenaga dan pikirannya untuk melakukan tugas-tugas kepemimpinannya dengan baik. Serta menghindari segala prilaku dan tindakan tercela seperti korupsi, tidak adil dalam pembuatan keputusan dan kebijakan, serta tidak cakap dalam memimpin masyarakat.

Pemimpin yang bermoral juga adalah pemimpin yang menempatkan rasa malu di atas segalanya. Dia akan malu kalau tidak cakap dalam memimpin. Dia juga akan malu kalau membuat kebijakan yang merugikan masyarakatnya. Dan yang terpenting, dia akan malu kalau bebuat salah, apalagi terlibat dalam prilaku korupsi yang memperkaya diri sendiri, keluarga dan kelompoknya. 

Di beberapa negara seperti Jepang misalnya, seorang pemimpin mereka akan sangat malu jika kebijakannya gagal. Ia akan langsung mengundurkan diri. Demikian juga kalau terlibat dalam kasus korupsi atau menerima suap, cepat-cepat mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral atas kesalahan yang dilakukannya. Masyarakat juga akan sangat menghargai pemimpin yang berjiwa besar dan bermoral tinggi. Pemimpin juga manusia, pasti ada kemungkinan berbuat salah.

Menariknya, dalam kasus korupsi yang mendera Gubernur Banten Ratu Atut, tak terlihat moralitas seperti ini dalam dirinya atau orang-orang di sekitarnya. Yang lebih parah, DPRD Banten dalam rapat pimpinan justru mempertahankan Atut sebagai Gubernur meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Ini memperlihatkan rendahnya moralitas Atut dan kroninya di hadapan masyarakat. Dan bukan hanya Atut, hampir semua orang yang pernah berurusan dengan hukum dan dia sebagai penguasa, mempunyai moralitas yang rendah. Wallahualam..

1 komentar:

  1. Halo,
    nama saya Siti Aminah dari Indonesia, tolong saya sarankan semua orang di sini harus sangat berhati-hati, karena ada begitu banyak peminjam pinjaman palsu di internet, tetapi mereka masih yang asli di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah ditipu oleh 4 pemberi pinjaman, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang karena berhutang.

    Saya hampir menyerah sampai saya meminta saran dari seorang teman yang memperkenalkan saya kepada pemberi pinjaman asli dan perusahaan yang sangat andal yaitu Ibu Alicia Radu yang mendapat pinjaman saya 800 juta rupiah Indonesia dalam waktu kurang dari 24 jam Tanpa ada tekanan dan pada suku bunga rendah 2%. Saya sangat terkejut ketika memeriksa rekening bank saya dan menemukan jumlah pinjaman yang saya minta telah ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan apa pun sehingga saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang dapat memperoleh pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dari Ibu Alicia Radu

    Saya ingin Anda mempercayai Ibu Alicia Radu dengan sepenuh hati karena ia sangat membantu dalam kehidupan dan kehidupan finansial saya. Anda harus menganggap diri Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, hubungi ibu Alicia Radu melalui email: (aliciaradu260@gmail.com)
    Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya: (sitiaminah6749@gmail.com) jika Anda memerlukan informasi tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman dari Ibu Alicia Radu, Anda sangat bebas untuk menghubungi saya dan saya akan dengan senang hati menjawab Anda karena Anda juga dapat membantu orang lain setelah Anda menerima pinjaman Anda.

    BalasHapus